Sabtu, 23 Oktober 2010

Tetap Nyaman Dengan Parts Original

Toyota Avanza generasi awal, begitu fenomenal kemunculannya. Namun seiring banyak
penggunanya, membuat apa yang kurang dari mobil ini terlihat nyata.

Contohnya yang terjadi di Avanza Generasi awal (sebelum vvti), bahwa untuk kondisi suspensinya yang sangat mengayun, bila tidak ada muatan penumpang. Hal ini banyak dikeluhkan para pengguna Avanza generasi awal.



pict : avanza generasi awal


 pict : ilustrasi shock dan per mobil 



Banyak para pengguna Avanza ini untuk mencoba bereksperimen dengan ramuan "gado-gado". Misal, mengganti shock belakang dgn shock volvo, atau subsitusi per lain, yang memiliki dimensi mirip.

Belajar dari kritik dan saran para penggunanya, rupanya pihak pabrikan mendevelop piranti ini. salah satunya, ketika diluncurkannya Avanza type S 1.5 VVTi.





Beberapa perubahan sudah dilakukan, namun memang jika dilihat dari kasat mata untuk
penampakan shock dan per sama seperti aslinya, namun dengan kelenturan dan komposisi yang berbeda.

Hal ini dapat dilihat dari kode parts yang diberikan pihak pabrikan, kepada dua unit Avanzanya, yaitu type 1.3 G lama dan type 1.5 S baru. 


Avanza type 1.5 S VVTi 

PARTS PART NUMBER
Sokbreker Depan kanan 48510BZ200
Sokbreker Depan kiri 48520BZ200
Sokbreker Belakang kanan kiri 48531BZ160 
Per Depan kanan-kiri 48131BZ140
Per Belakang Kanan-Kiri 48231BZ120




Avanza type G 1.3


PARTS PART NUMBER
Sokbreker Depan kanan 48510BZ120
Sokbreker Depan kiri 48520BZ120
Sokbreker Belakang kanan kiri 48531BZ090
Per Depan kanan-kiri 48131BZ010
Per Belakang Kanan-Kiri 48231BZ050

sumber : Majalah Auto Bild Indonesia, 16-29 JUNI 2007.


Hasil riset yang dilakukan, seperti yang ditulis AutoBild Indonesia 16-29 JUNI 2007, untuk
pemasangan tinggal plug and play, dan yang dirasakan kkondisi suspensi lebih empuk, dan
ayunannya cukup berkurang.



Dengan adanya parts rujukan orisinal ini, diharapkan para pemakai avanza lama bisa merasakan bantingan suspensi yang lebih baik, dibanding versi yang lama. Dan hal ini bisa membuat tenang konsumen yang masih ingin tampilan atau masih ingin menggunakan parts original.




Senin, 18 Oktober 2010

Kedatangan anggota keluarga baru... Suzuki Katana 2003

Sebenarnya kejadian ini sudah lama, namun baru bisa diposting sekarang, karena saya baru melek teknologi..hehehe..maksudnya, baru kenal sama blog, jadi baru bisa upload sekarang...jadi maaf yah, klo postingannya blm sistematis, mudah-mudahan ke depannya bisa lebih rapi.

Anyway, di tahun 2005, kita kedatangan keluarga baru, untuk mengisi garasi rumah di Cipayung. Yup, sebuah Suzuki Katana, lansiran tahun 2003.  




 Mobil ini, milik my Big Sister, yang bekerja di salah satu perusahaan Farmasi. Ini buah keringatnya selama dia bekerja.

Status awal mobil ini adalah mobil operasional kantor Kakak, yang kemudian di tahun 2008, karena kakak resign, dan bertepatan dengan berakhirnya masa tugas mobil ini di kantor dan mau dilelang, jadi mobil ini dibeli kakak dengan harga dibawah harga pasar.

Ke depannya, akan ada story untuk mobil ini, dalam mengisi blog ini. So, ditunggu saja yah....

Setel Velg Motor Supra

Sabtu, 2/10/2010, kebetulan schedule di kantor lg off, jadi saya memutuskan untuk merepair motor kesayangan dan satu-satunya, Honda Supra X 2002. apa sih yang mau saya repair ke motor supra ini?
jawab : stel velg jari-jari.
 
why?
well begini, berhubung ni motor sekarang jadi kendaraan operasional untuk ke kantor, dan medan perjalanan walaupun di ibukota, tapi banyak lubangnya, jadi yah..diputuskan untuk setel ulang velg jari-jarinya. Biar lebih stabil dalam berkendara.Emang sih, rute awal si supra cuman dari cipayung (jaktim, my home) - hr rasuna said (Jaksel), rutenya cuman 22 km sekali jalan. tp dalam kenyataannya, banyak lubang juga di jalanan ibukota ini...(sigh...)

Dan terhitung per tgl 26 September 2010 kmrn, lokasi kantor, tempat saya nyari biaya modif (halah, bahasanya...hihihi), akhirnya pindah juga...mana lumayan jauh juga dari rumah. lokasinya pindah ke BSD. Wuih..cukup kebayang jauhnya...iseng trip meterin dr si supra, untuk skali jalan, jaraknya 40 km...( Lho, kok malah jadi curhat jarak ngantor-rumah? hihihi...)

But thats ok, selama masih mampu dan sanggup, jalanin aja dulu. Nah, karena si Supra jadinya rute AKAP (Jakarta - Tangerang, Banten), jadi semakin manteplah hati ini untuk setel ulang velg jari-jarinya. Rute yg ditempuh juga agak parah, malah lebih banyak lubang dan jalan gelombangnya.

Kebetulan nggak jauh dari rumah, ada bengkel stel jari-jari. Sebenarnya ni bengkel dah jadi langganan sejak saya punya ni motor, tapi baru bisa kasih reportnya sekarang..hehehe...


Sampe disana, kebetulan cuman satu ada motor pasien lain, yo weis, order, dan langsung ditanganin deh.




Dimulai dari pelepasan roda dari motornya. Terlihat sekali si mekanik ini sudah sangat biasa banget nanganin motor sejuta umat ini. nggak sampe 10 menit, roda depan dan belakang lepas dengan sempurna dari motornya.

Sebelumnya dia sempet muterin dulu rodanya, saat masih di motor. (entah, maksudnya apa yah, sekadar mengecek, tahu cuman iseng doang? hmm...)



Nah, inilah penampakan bengkelnya. Kecil, bengkel rumahan, memanfaatkan halaman depan rumahnya untuk parikiran motornya, dan sebagian kecil ruangan utk tempat perkakasnya. Di foto ini sepertinya ownernya deh (maklum, saya kurang terlalu kenal juga, karena dia type jarang bicara)

Lokasi dari rumah Cipayung, jalan ke arah Ciracas, setelah pom bensin 'terowongan", adanya di sebelah kiri. Kalau udah sampe daerah warung atas, berarti udah kelewat.




Nah inilah penampakan si Supra, setelah kedua rodanya dicopot, dari tempat pengabdiannya.
Gimana? masih tampak terawat khan? hehehe... (baru abis dicuci soalnya...)

Klo liat gambar ini, jadi malah kepikiran nih, kalo ganti velg palang gimana yah? keren nggak yah? berapa harga velg palangnya yah? apa sekalian aja pasang cakram belakang? atau, ganti motor ajah yang punya velg palang dari pabriknya?

heemm... ^_^  (mudah-mudahan sebentar lagi terwujud...amiinn...) 









Nah, inilah proses utk menyetel velg jari-jarinya. mereka pake alat khusus, dan perlu skill khusus juga. Saya coba utk  perhatiin, rada ribet juga untuk orang awam kayak saya. Gimana enggak, selain feeling, perlu juga kecermatan amta untuk melihat posisi velg, apakah peyang, atau nggak, dan proses pengencangan jari-jarinya juga nggak boleh sekedar diputer untuk dikencangkan, karena terlalu kencang, juga bikin posisi velg seperti "tertarik" ke satu arah

Kalau ada yang nggak pas, diputer lagi, dan di kencangkan salah satu sisi jari-jarinya. Malah kadang kalau posisi velg udah agak peyang, diberi tanda posisi peyangnya, lalu velg diturunin lagi dari alatnya, terus digetok pake kayu, untuk meluruskan kondisi velgnya...hemmm... velg ini ada sekitar 5 kali utntuk di getok ulang, biar lurus lagi...

Dalam proses penyetelan ini, dari awal roda turun, setel, sampai naik lagi, prosesnya sekitar setengah jam saja. Dan ternyata, velg si Supra, udah rada peyang, tapi masih bisa di getok dan dikencengin lagi..dan untungnya, kondisi laher rodanya, baik untuk depan dan belakang, belom kena, dan belum oblak... jadi, masih aman deh...


pesan si montir, untuk cek paling nggak setiap dua bulan penggunaan..apalagi untuk rute AKAP, kemungkinan bisa lebih sering...hemm..ok dah, nanti dipertimbangkan..hehehe...

Total biaya yang dikeluarkan untuk service dan setel velg ini, adalah IDR 40K. Cukup Worthed lah, untuk saya. Kalau saya dibayarin IDR 40K, untuk setel sendiri, juga nggak bakalan bisa..hehehe... Terbukti, saat dipake road test ke kantor ke BSD, jalannya jadi lebih enak (walaupun nggak seenak sewaktu motornya masih baru dari showroom....hehehe...)