Di negeri asalnya (Jepang), mobil ini
terkenal di film berjudul Initial-D di Jepang. Di sini, Toyota Sprinter Trueno
(AE86) yang dikendarai Takumi Fujiwara (diperankan oleh Jay Chou) menelusuri
gunung Akina dengan teknik drift downhill-nya.
Hingga pada suatu ketika mobil ini menjadi terkenal dan disebut raja gunung Akina karena mengalahkan beberapa lawan-lawanmua.
Mobil yang dikenal hingga kini itu, ada di Yogyakarta lo! Ssttt, tapi bukan asli AE86 ‘si raja gunung Akina’ from Jepang. Melainkan milik wong Yogyakarta yang dimodifikasi seperti besutan di film Initial-D.
Hingga pada suatu ketika mobil ini menjadi terkenal dan disebut raja gunung Akina karena mengalahkan beberapa lawan-lawanmua.
Mobil yang dikenal hingga kini itu, ada di Yogyakarta lo! Ssttt, tapi bukan asli AE86 ‘si raja gunung Akina’ from Jepang. Melainkan milik wong Yogyakarta yang dimodifikasi seperti besutan di film Initial-D.
PART IMPOR
Awal mulanya, Mr. B, sang pemilik mobil yang enggan disebut jati dirinya ini mendapatkan mobil ini tahun 2007 di suatu tempat di Jakarta.
Awal mulanya, Mr. B, sang pemilik mobil yang enggan disebut jati dirinya ini mendapatkan mobil ini tahun 2007 di suatu tempat di Jakarta.
Pada saat
ditemukan, mobil ini kondisinya sangat memprihatinkan teronggok di sudut gudang
dan tak bisa jalan. Hingga akhirnya mobil ini ditebus untuk direstorasi kembali
yang dipercayakan ke bengkel Monza Motorsport di kawasan Cibubur.
“Banyak part-part yang tidak lengkap di mobil ini, terpaksa harus mencari di luar negeri untuk mendapatkan yang orisinil,” ungkap pria berkacamata ini. Kebanyakan komponen diimpor dari Malaysia dan Singapura, seperti spidometer, lampu depan dan lainnya.
Sumber tenaga masih dipercayakan 4A-GE, mesin standarnya yang legendaris dan bertenaga ini. Walau sudah kencang, namun Mr. B masih kurang puas dengan performanya. Untuk itu, dapur pacu turut dioprek (baca boks).
Sementara itu, seluruh interior dibalikin seperti standarnya lagi. “Pokoknya dibikin sama seperti sedia kala, sunroof-nya juga bisa dioperasikan dengan normal,” imbuhnya.
Begitu pun sektor eksteriornya, semuanya dibuat standar dan terinspirasi oleh AE86 di Initial-D. Bahkan, sebagai identitas AE86 ‘pengusaha tahu’ seperti di film, livery-nya dibuat sama. Contoh tulisan huruf kanji di pintunya.
“Banyak part-part yang tidak lengkap di mobil ini, terpaksa harus mencari di luar negeri untuk mendapatkan yang orisinil,” ungkap pria berkacamata ini. Kebanyakan komponen diimpor dari Malaysia dan Singapura, seperti spidometer, lampu depan dan lainnya.
Sumber tenaga masih dipercayakan 4A-GE, mesin standarnya yang legendaris dan bertenaga ini. Walau sudah kencang, namun Mr. B masih kurang puas dengan performanya. Untuk itu, dapur pacu turut dioprek (baca boks).
Sementara itu, seluruh interior dibalikin seperti standarnya lagi. “Pokoknya dibikin sama seperti sedia kala, sunroof-nya juga bisa dioperasikan dengan normal,” imbuhnya.
Begitu pun sektor eksteriornya, semuanya dibuat standar dan terinspirasi oleh AE86 di Initial-D. Bahkan, sebagai identitas AE86 ‘pengusaha tahu’ seperti di film, livery-nya dibuat sama. Contoh tulisan huruf kanji di pintunya.
Sektor
kaki-kaki ikut disesuaikan. Pelek Enkei Compe model belimbing ring 14 lebar 7
inci dipadu ban Toyo Tire Trampio 08R ukuran 186/55-R14 jadi pilihannya. Ban
yang memiliki kembangan seperti tempe ini, konon sulit dijumpai di Indonesia.
Untuk mengimbangi kaki-kaki, suspensi pun dioptimalkan. Pilihannya Tein Superstreet coilover shock terpasang di keempat roda. Menurut Mr. B, mobil jadi makin stabil melibas tikungan, walaupun konsekuensi bantingannya sedikit lebih keras jika dipakai harian.
Untuk lebih mengentalkan aura drift, LSD one way lansiran TRD tertanam di gardan Trueno ini. “Walaupun ada LSD tapi enggak pernah dipakai ngedrift, eman-eman mobilnya,” kekeh pria ramah dengan logat Jawanya ini.
Tak salah makanya, AE86 kesayangannya ini hanya untuk memenuhi koleksi di garasi rumahnya. “Mobil cuma buat punya-punyaaan doang kok,” ujar pembesut Honda Odyseey ini.
Untuk mengimbangi kaki-kaki, suspensi pun dioptimalkan. Pilihannya Tein Superstreet coilover shock terpasang di keempat roda. Menurut Mr. B, mobil jadi makin stabil melibas tikungan, walaupun konsekuensi bantingannya sedikit lebih keras jika dipakai harian.
Untuk lebih mengentalkan aura drift, LSD one way lansiran TRD tertanam di gardan Trueno ini. “Walaupun ada LSD tapi enggak pernah dipakai ngedrift, eman-eman mobilnya,” kekeh pria ramah dengan logat Jawanya ini.
Tak salah makanya, AE86 kesayangannya ini hanya untuk memenuhi koleksi di garasi rumahnya. “Mobil cuma buat punya-punyaaan doang kok,” ujar pembesut Honda Odyseey ini.
NB : Mudah mudahan kalo nanti gue Mudik, bisa ketemu sama ini mobil di Jogja...hehehe...(Ngarep)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar