Sabtu, 14 Januari 2017

Mencoba yang baru, ternyata tak cocok untukku....




Hello oto lovers.... Joint suatu komunitas itu gampang gampang susah. Bisa gampang, kalau udah klop. Bisa susah kalo nggak klop. Seperti yang gue alamin dulu. Maksud hati mau masuk sebuah komunitas, tapi malah nggak jadi karena ada ketidak cocokan. Disini awalnya karena ada kejenuhan gue ketika join di komunitas roda 4, dan akhirnya mencoba joint di komunitas roda 2. Bukan ada masalah di komunitas roda 4 yang gue ikutin, tapi emang lagi pengen yang baru aja.

Tentu saja gue bersama sohib gue, Bayu, bermaksud mencari komunitas roda dua yang setipe dan semerek. Maklumlah ada titik jenuh, mengingat gue dan sohib gue ini sejak kecil sudah di besarkan di lingkungan roda 4. Dan waktu itu mencoba untuk bermain di roda dua. dan kita mencoba mencari komunitas roda 2 untuk motor vixion.

Hasil pertama, kita nemuin sebuah komunitas sebuah motor vixion. Kita sebut aja namanya komuinitas vixion 1. Disini kita udah coba kopdar 1 x datang, didaerah kawasan gaul di jakarta selatan. Dan kita juga sudah kenalan sama salah satu “punggawa” nya disana. Gue akuin agak aneh juga untuk kopdar pertama perkenalan ini, karean gue datang ke tempat kopdaran komunitas roda 2, tapi malah pake roda 4. Hahaha...

Disini saat awalnya, sang punggawa sudah memberikan rule yang macem macem, yang utama adalah tidak boleh pake aksesories tertentu, dan aliran modifikasi tertentu yang mana hal itu sebenernya yang gue dan bayu sukai. Lagi pula, langsung diberikan pamflet mengenai rule yang ada pada komunitas mereka. Karena kita rasa ribet, jadi gue nggak jadi join di sana.

Selanjutnya kita berdua coba datang ke komunitas kedua. Kita sebut saja namanya komunitas vixion 2, kita singkat KV2 aja ya, biar gampang sebutnya.

Awalnya bagus penerimaannya, dan kita pun mulai kopdar, turing sampe acara pelantikan dan baksos. Walaupun di acara baksos kita berdua menurut gue rada aneh juga, seperti acara “perpeloncoan”. Namun hal ini nggak terlalu dialami oleh gue dah Bayu, karena bisa dibilang gue berdua ini adalah calon member yg termasuk diatas para member kalo dari segi usia. Jadi gue rasa mereka agak sungkan waktu itu.

Gagal jadi member, tapi ya nggak apa apa, mungkin belum waktunya. Walaupun saat proses pelantikan member dan karena satu dan lain hal, setelah join kurang lebih sekitar 5 bulan, kita berdua memutuskan untuk batal ikutan lagi, karena ada beberapa hal yang nggak sreg buat gue berdua  untuk join.

Diantaranya adalah jadwal kopdar wajib, yang mulai tidak jelas arahnya kapan (tidak konsisten), karena komunitas ini belakangan gue tahu membernya banyak yg hit and run. Maksudnya begitu jadi member, dapet registrasi nomer, langsung vakum. Jadilan calon member kayak gue ini “dipaksa” kopdar sewatktu waktu untuk bikin ramai suasana kopdar.

Lalu kurangnya rasa brotherhood di jalan jika ada trouble, karena belakangan kita tahu, rata rata kemampuan para member dalam hal informasi pengetahuan soal motor ini masih pada minim.

Lalu adanya gap antara member dan calon member. Terbukti dari dibedainnya grup bbm antara member aktif dan calon member (pada saat itu). Seperti ada yang dirahasiakan di sana.

Kemudian yang berikut adalah Jadi ajang pamer modifikasi motor. Saat ditanya banyak yang enggan berbagi nama aksesories yang dipakai, pasang dimana, dsb. Entah mereka takut tersaingi, atau dianggap gue berdua dianggap nggak sanggup beli parts seperti yang mereka gunakan? Entahlah....

Kopdar mengharuskan membawa motornya yang sesuai dengan nama komunitasnya. Jika bawa motor lain parkirnya harus dipinggir, tidak boleh disatukan dengan mereka. Awalnya gue terima, saat bawa honda supra X jadul gue ke sana, karena emang lg santai, dan mampir saat kopdar. Tapi perlakuan diminta minggirin motor karena dianggap motornya beda, gue rada nggak terima juga. Padahal gue kan juga calon member. Bukan orang luar. Jadi yang gue lihat adalah, mereka lebih mementingkan motor, daripada menghargai kesempatan orang untuk datang kopdar. Lain cerita kalo memang ada peliputan dan foto, oke lah gue rela motor gue dipinggirin (saat kopdar ini gue nggak sama si Bayu)

Dan lagi, kopdar naik motor pake sandal, dilarang. Dan jika  diulangi dikenakan sangsi. Maksudnya sih baik, dengan alasan safety, tapi cara mereka ngasih taunya yang kurang sopan menurut gue, karena diawal gue joint nggak disosialiin untuk adab cara kopdar kudu bersepatu.

Saat istri dari founder komunitas ini sedang kena musibah, jatuh dari motor, saat kopdar ada saweran. Dari sekitar kurang lebih 37 orang yang hadir kopdar (termasuk gue berdua), didapat uang kurang lebih sebesar Rp. 275.000. cukup sedikit dana yang terkumpul untuk orang yang hadir saat itu. Kebayang kan masing masing member memberikan sumbangan berapa?

(no offence yah, bukan bermaksud menghina, hanya saja kalo pake sedikit logika, motor harganya 20 jutaan, bensin pertamax, riding gear dan helm pake barang branded, dan motor modif dengan aksesories yang bagus juga, tapi kok giliran pada diminta nyumbang..? ckckck...)

Dan yang paling puncaknya adalah, adalah perselisihan yang berujung perkelahian di komunitas ini, dengan sesama member! Memang salahnya salah satu member itu sedang mabuk miras, tapi yaa kalo dewasa ngak perlu sampe kayak gitu. Cukup membuat suasana saat itu rada mencekam loh.

Well, mungkin tetap, spirit kita berdua tetap di roda 4, yaa akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke roda 4. Komunitas roda 2 kita tinggalkan saja, karena tidak sesuai dengan keinginan hati dan ketidak cocokan kita.

Kalo mungkin ada yang bertanya nggak coba cari momunitas motor lain? Gue langsung jawab ya, nggak bakal. Toh nantinya nggak bakal jauh cara dan persyaratannya dengan komunitas ini juga. Hal ini bisa gue simpulkan setelah kejadian ini, gue coba browsing dan rata rata membahas acara pelantikan member itu intinya sama aja... acara nya yang sama (dikerjain dorong motor), dan dikerjain ini itu seperti perpeloncoan junior saja.... (hari ginii?? Pliss deeh...)

So, kalo ada yang mau coba gabung di komunitar R2, mungkin bisa dipikir pikir dulu ya biar nggak kayak gue. Kalo ente masih bujangan mungkin masih its ok. Tapi kalo dah berkeluarga? Mungkin rada susah ikutin arusnya.
Paling kalo gue boleh saran, untuk acara malam pelantikan / acara utamanya diisi dengan kegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat. Contoh dasar dasar safety riding, cara darurat penanganan motor vixion jika ada masalah, dan jabatan struktural / cabang / chapter yang ada di struktur komunitas tersebut.

NB : gue disini nggak bermaksud menjelekkan komunitas yang sempet gue ikutin, gue hanya cerita apa adanya saat gue dan temen gue coba gabung. Penilaian kembali kepada para pembaca sekalian. Mau dibilang gue barisan sakit hati ya nggak masalah. Saat gue bilang mau mundur aja dari KV2 ini, salah seorang member sempat bilang untuk jangan dulu, karena belum dapat nomer registrasi. Gue tegaskan sama member ini bahwa gue mencari teman ,bukan mencari nomer registrasi komunitas!  Kalo nomer registrasi, gue sama temen gue ini juga udah ada di komunitas roda 4, dengan bisa dibilang nomer kecil. Gue lebih suka riding free dibanding ikut komunitas yang kebanyakan aturan.

so..bye bye komunitas R2...

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar