Hello
oto lovers.... Joint suatu komunitas itu gampang gampang susah. Bisa gampang,
kalau udah klop. Bisa susah kalo nggak klop. Seperti yang gue alamin dulu.
Maksud hati mau masuk sebuah komunitas, tapi malah nggak jadi karena ada
ketidak cocokan. Disini awalnya karena ada kejenuhan gue ketika join di
komunitas roda 4, dan akhirnya mencoba joint di komunitas roda 2. Bukan ada
masalah di komunitas roda 4 yang gue ikutin, tapi emang lagi pengen yang baru
aja.
Tentu
saja gue bersama sohib gue, Bayu, bermaksud mencari komunitas roda dua yang
setipe dan semerek. Maklumlah ada titik jenuh, mengingat gue dan sohib gue ini sejak
kecil sudah di besarkan di lingkungan roda 4. Dan waktu itu mencoba untuk
bermain di roda dua. dan kita mencoba mencari komunitas roda 2 untuk motor
vixion.
Hasil
pertama, kita nemuin sebuah komunitas sebuah motor vixion. Kita sebut aja
namanya komuinitas vixion 1. Disini kita udah coba kopdar 1 x datang, didaerah
kawasan gaul di jakarta selatan. Dan kita juga sudah kenalan sama salah satu
“punggawa” nya disana. Gue akuin agak aneh juga untuk kopdar pertama perkenalan
ini, karean gue datang ke tempat kopdaran komunitas roda 2, tapi malah pake
roda 4. Hahaha...
Disini
saat awalnya, sang punggawa sudah memberikan rule yang macem macem, yang utama
adalah tidak boleh pake aksesories tertentu, dan aliran modifikasi tertentu
yang mana hal itu sebenernya yang gue dan bayu sukai. Lagi pula, langsung
diberikan pamflet mengenai rule yang ada pada komunitas mereka. Karena kita
rasa ribet, jadi gue nggak jadi join di sana.
Selanjutnya
kita berdua coba datang ke komunitas kedua. Kita sebut saja namanya komunitas
vixion 2, kita singkat KV2 aja ya, biar gampang sebutnya.
Awalnya
bagus penerimaannya, dan kita pun mulai kopdar, turing sampe acara pelantikan
dan baksos. Walaupun di acara baksos kita berdua menurut gue rada aneh juga,
seperti acara “perpeloncoan”. Namun hal ini nggak terlalu dialami oleh gue dah
Bayu, karena bisa dibilang gue berdua ini adalah calon member yg termasuk
diatas para member kalo dari segi usia. Jadi gue rasa mereka agak sungkan waktu
itu.
Gagal
jadi member, tapi ya nggak apa apa, mungkin belum waktunya. Walaupun saat
proses pelantikan member dan karena satu dan lain hal, setelah join kurang
lebih sekitar 5 bulan, kita berdua memutuskan untuk batal ikutan lagi, karena
ada beberapa hal yang nggak sreg buat gue berdua untuk join.
Diantaranya
adalah jadwal kopdar wajib, yang mulai tidak jelas arahnya kapan (tidak
konsisten), karena komunitas ini belakangan gue tahu membernya banyak yg hit
and run. Maksudnya begitu jadi member, dapet registrasi nomer, langsung vakum. Jadilan
calon member kayak gue ini “dipaksa” kopdar sewatktu waktu untuk bikin ramai
suasana kopdar.
Lalu
kurangnya rasa brotherhood di jalan jika ada trouble, karena belakangan kita
tahu, rata rata kemampuan para member dalam hal informasi pengetahuan soal
motor ini masih pada minim.
Lalu
adanya gap antara member dan calon member. Terbukti dari dibedainnya grup bbm
antara member aktif dan calon member (pada saat itu). Seperti ada yang
dirahasiakan di sana.
Kemudian
yang berikut adalah Jadi ajang pamer modifikasi motor. Saat ditanya banyak yang
enggan berbagi nama aksesories yang dipakai, pasang dimana, dsb. Entah mereka
takut tersaingi, atau dianggap gue berdua dianggap nggak sanggup beli parts seperti
yang mereka gunakan? Entahlah....
Kopdar
mengharuskan membawa motornya yang sesuai dengan nama komunitasnya. Jika bawa
motor lain parkirnya harus dipinggir, tidak boleh disatukan dengan mereka.
Awalnya gue terima, saat bawa honda supra X jadul gue ke sana, karena emang lg
santai, dan mampir saat kopdar. Tapi perlakuan diminta minggirin motor karena
dianggap motornya beda, gue rada nggak terima juga. Padahal gue kan juga calon
member. Bukan orang luar. Jadi yang gue lihat adalah, mereka lebih mementingkan
motor, daripada menghargai kesempatan orang untuk datang kopdar. Lain cerita
kalo memang ada peliputan dan foto, oke lah gue rela motor gue dipinggirin
(saat kopdar ini gue nggak sama si Bayu)
Dan
lagi, kopdar naik motor pake sandal, dilarang. Dan jika diulangi dikenakan sangsi. Maksudnya sih baik,
dengan alasan safety, tapi cara mereka ngasih taunya yang kurang sopan menurut
gue, karena diawal gue joint nggak disosialiin untuk adab cara kopdar kudu
bersepatu.
Saat
istri dari founder komunitas ini sedang kena musibah, jatuh dari motor, saat
kopdar ada saweran. Dari sekitar kurang lebih 37 orang yang hadir kopdar (termasuk
gue berdua), didapat uang kurang lebih sebesar Rp. 275.000. cukup sedikit dana yang
terkumpul untuk orang yang hadir saat itu. Kebayang kan masing masing member
memberikan sumbangan berapa?
(no
offence yah, bukan bermaksud menghina, hanya saja kalo pake sedikit logika,
motor harganya 20 jutaan, bensin pertamax, riding gear dan helm pake barang
branded, dan motor modif dengan aksesories yang bagus juga, tapi kok giliran
pada diminta nyumbang..? ckckck...)
Dan
yang paling puncaknya adalah, adalah perselisihan yang berujung perkelahian di
komunitas ini, dengan sesama member! Memang salahnya salah satu member itu
sedang mabuk miras, tapi yaa kalo dewasa ngak perlu sampe kayak gitu. Cukup
membuat suasana saat itu rada mencekam loh.
Well,
mungkin tetap, spirit kita berdua tetap di roda 4, yaa akhirnya kita memutuskan
untuk kembali ke roda 4. Komunitas roda 2 kita tinggalkan saja, karena tidak
sesuai dengan keinginan hati dan ketidak cocokan kita.
Kalo
mungkin ada yang bertanya nggak coba cari momunitas motor lain? Gue langsung jawab
ya, nggak bakal. Toh nantinya nggak bakal jauh cara dan persyaratannya dengan
komunitas ini juga. Hal ini bisa gue simpulkan setelah kejadian ini, gue coba
browsing dan rata rata membahas acara pelantikan member itu intinya sama aja...
acara nya yang sama (dikerjain dorong motor), dan dikerjain ini itu seperti
perpeloncoan junior saja.... (hari ginii?? Pliss deeh...)
So,
kalo ada yang mau coba gabung di komunitar R2, mungkin bisa dipikir pikir dulu
ya biar nggak kayak gue. Kalo ente masih bujangan mungkin masih its ok. Tapi
kalo dah berkeluarga? Mungkin rada susah ikutin arusnya.
Paling
kalo gue boleh saran, untuk acara malam pelantikan / acara utamanya diisi dengan
kegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat. Contoh dasar dasar safety riding,
cara darurat penanganan motor vixion jika ada masalah, dan jabatan struktural /
cabang / chapter yang ada di struktur komunitas tersebut.
NB
: gue disini nggak bermaksud menjelekkan komunitas yang sempet gue ikutin, gue
hanya cerita apa adanya saat gue dan temen gue coba gabung. Penilaian kembali
kepada para pembaca sekalian. Mau dibilang gue barisan sakit hati ya nggak masalah.
Saat gue bilang mau mundur aja dari KV2 ini, salah seorang member sempat bilang
untuk jangan dulu, karena belum dapat nomer registrasi. Gue tegaskan sama
member ini bahwa gue mencari teman ,bukan mencari nomer registrasi komunitas! Kalo nomer registrasi, gue sama temen gue ini
juga udah ada di komunitas roda 4, dengan bisa dibilang nomer kecil. Gue lebih
suka riding free dibanding ikut komunitas yang kebanyakan aturan.
so..bye bye komunitas R2...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar