Hello oto
lover... Setiap hari pasti ada cerita. Baik itu suka, maupun duka. Begitu juga
selama memiliki Mobil Ford Laser dulu selama 9 tahun. Kalo boleh jujur sih,
banyak susahnya yah..hehehe...tapi bisa juga nggak, tergantung dari sudut mana
menilainya.
Nah berikut ini
gue buat ringkasan ceritanya selama pake Ford Laser eks Taksi. Biar fair, gue
juga coba berikan solusi atas apa yang gue alami pada saat itu. Sebelumnya maaf kalo postingan kali ini tanpa gambar...
1.
Kaca supir nggak bisa dinaikin, pas banget saat hujan, masih ada celah, walhasil kena
air ke dalem. Saat kenop diputar, ada suara seperti gerigi nyangkut. Hal yang
sama dialamin juga pada jendela kiri belakang, tidak bisa di tutup, sehingga
harus diganjel dengan potongan bambu, yang disesuaikan panjangnya untuk langkah
daruratnya.
Solusinya
: Bongkar doortrim, lihat perangkat regulator kacanya. Pada Ford Laser,
menggunakan kawat sling. Pernah diakali dengan cara mengganti sling kawatnya
saja, tapi ribet, dan harus merangkai ulang. Emang sih, yang ngerjain tukang
pintu, bisa bertahan lumayan juga, walau sempat berulang. Solusinya saat itu,
sama Alm Ayah dibelikan regulator baru di Pasar Mobil Kemayoran, dan minta
tolog dipasangin disana. Nggak ori, tapi bentuk sama dengan aslinya. Plug and
play.
2.
Mesin brebet, sesaat sebelumnya isi bensin di spbu yang tidak recommended
(karena terpaksa, sudah tiris).
Solusinya
: Cek Filter bensin di ruang mesin, bersihkan dengan cara kocok kocok dan tuang
bensinnya. Pastikan isi di filter sudah bening tidak ada kotoran lagi. Dan
ganti juga filter bensinnya.
3. Pulang dari kuliah, mesin tidak mau stater. Hanya ada suara “cetek cetek”
saja. Cek klakson, lampu sen hidup, menandakan kondisi aki masih OK. Lalu
manggil temen Coba di dorong, mobil hidup lagi tanpa masalah.
Solusi : Dilakukan
penggantian switch dinamo stater. Waktu itu beli switchnya di PMK lagi, pasang
di tukang dinamo langganan dekat rumah. Tidak lupa juga oleh tukang dinamo
ditambahkan relay stater. Sayangnya untuk teknis pasangnya, gue enggak terlalu
paham...
4. Membran bensin mati, pas pulang dr bengkel,
krn waktu di cek gpp, alhasil si montir dtg nolongin gue di jalan, n dibawain
rotak carry...
Review selama menggunakan rotak carry,
hampir tidak ada masalah. Hanya montir langganan gue bilang, jangan dibawa
ngebut dulu... setelah dapat parts membrannya, baru deh dilepas tuh rotak.
Untuk detail pemasangannya, maap gue juga nggak terlalu perhatiin....tapi yang
gue tahu pake rotax dari carry 1000. Nah, kalo untuk Membran bensin bawaan
mesin yang dipake saat itu merk KYOSAN Japan.
5. Mogok di pantura, krn koil panas, n stlh di
cek koil bukan ori utk mobil ini (waktu awal pake). Gue agak lupa merknya saat
itu, tapi kata montir itu koil untuk mesin Kijang series 5K. Yang ori Ford
waktu itu, menggunakan merk HANSIN. Solusi pada waktu itu adalah dengan
“mengompres” koil terlebih dulu, menggunakan kain yang diberi air.
6. Tabung knalpot palingg belakang (yg besar)
las-lasan di pipanya lepas, sewaktu di daerah purworejo... alhasil cari bengkel
knalpot untuk ngelas dulu... untung masih pagi jam 9 an, coba klo malem...
Solusi : sering sering
cek kolong mobil, agar nggak kejadian lagi.
7. Mau kongkow di senayan (saat itu tahun
1998-2003), mobil brebet lagi, kirain saringan bensin, ternyata kabel busi
bocor...
Solusi : ganti kabel
busi. Bisa satuan sesuai mana yang bermasalah saja. Kalo mau enak yaa satu set,
hehe...
8. Temperatur overheat, pas di cek fan mesin
mati total...terpaksa ganti motor utuh, dari dinamo, bilah kipas, dan rumahnya
sekalian. Karena belakangan diketahui, elektrik fannya sudah rubahan, yang kita
tidak tahu menggunakan merk dan type apa yang terpasang saat itu.
Solusinya waktu itu
mengganti fan set yang dibeli di toko langganan di Pasar Mobil Kemayoran.
Dinamo, bilah kipas, dan rumahnya. Kalo sekarang, beberapa rekan di Ford Laser
Community (FLOCK), ada yang bisa menggunakan dinamo milik avanza xenia versi
awal (vvti awal, 2006-2010). Jika dikerjakan sendiri, pastikan jangan terbalik
dalam menyambungkan switchnya ya, pastikan arah anginnya meniup ke mesin.
9. selang radiator bawah pernah bocor, pas
perjalanan pulang dr yogya ke jkt. tp bocornya cuman setitik posisi dkt klep
pengunci. akhirnya diakalin dgn cara menggeser klep pengunci ke titik bocor
td...alhamdulilhah..lancar sampe jkt, tiap berhenti cek reservoir terus...
Solusinya : sampe
jakarta, beli selang radiator bawah, dan ganti sekalian selang radiator atas.
10. klo ini keteledoran gue... lama nggak
inspeksi mobil...laher roda depan kiri pecah di km 47 cikampek arah
jkt...akhirnya di derek ke jatiwaringin ke bengkel langganan....
Gejala awal saat laher
mau pecah pada saat itu, ada bunyi ‘srek..srek..srek..” suara seperti logam
bergesek, dan makin kencang jika mobil dipacu. Sempa hilang kadang suaranya,
namun akhirnya ada seperti suara “krak”. Dan ketika mobil berhenti, sudah tidak
bisa berputar roda depannya.
Solusi : Bongkar roda
depan, laher roda depan kiri terlihat sudah ambrol...jika diganti, pastikan
kondisi seal dalamnya juga diganti, karena dulu gue lihat sealnya juga sudah
getas. Note : pekerjaan ini termasuk pekerjaan berat, karena buka lahernya
harus pake mesin press biar laher nggak peyang saat dipasang nanti.
11. Laher roda belakang
paling sering kena. Gejalanya sama, suara dengung dan gemuruh jika dipacu kecepatan
50-70 km. Selama 9 tahun pakai, gue ganti parts ini sampai 2 kali.
12. Adanya suara gluduk
gluduk kalo lewat jalan keriting.
Solusinya : ganti karet
karet bosh arm besar kecil, karet stabil (yang bulat) di ujung pemegang
stabilizer depan, lalu karet roti stabilizer
Lakukan hal yang sama di kaki kaki belakang.
13. Setir bergerak kiri
kanan jika lewat patahan jalan aspal tidak rata. Saat itu kondisi tie rod dan
long tie rod masih bagus.
Solusinya : ganti karet
groumet pemegang rack steer.
14. Saat di rem, ada
bunyi “duk” cukup keras, dan body mobil berasa tersentak.
Solusinya : di FL gue
dulu, kendalanya adalah pada engine mounting kanan (dari sisi supir) jebol,
sehingga saat mengerem, kondisi mesin bergerak maju (walah serem ya...)
15. AC kadang cuman angin
saja.
Solusinya : jika kadang
hanya angin dan masih ada hembusan ac, pastikan tombol a/c sudah posisi on
(biasanya ditandai dengan lampu led titiknya menyakla merah. Bukan tombol fan
a/c loh ya, beda..). Tombol ini ada di sebelah lighter.
16. Proses perpindahan
persneling jauh, terutama dari 1 ke 2, dan kadang agak oblak tongkat
transmisinya.
Solusinya : ganti bosh
transmisi yang ada di balik dek (harus ngolong).
17. Gejala jarum speedo
meter bergerak tidak stabil dalam memberikan informasi kecepatan kendaraan.
Solusinya : kabel
speedometer mulai lemah atau hampir putus. Solusinya ganti kabel speedo. Selama
punya, ge dah ganti ini 2 kali.
18. Gejala gluduk gluduk
terasa di lingkar kemudi saat jalan jelek. Kondisi tie rod, ball joint, bosh
arm baru.
Solusinya : ganti cross
joint setir di bawah dashboard. Waktu itu gue coba cari baru udah nggak ada
yang jual. Cari copotan juga nggak ada. Hasilnya? Copot batang joint stir
bawah, buka joint stirnya di bengkel bubut, dan cari persamaan joint stir
tersebut. Sayangnya gue juga udah nggak inget pake mobil apa yang sama, tapi
gue ingetnya pake cross joint merk GMB bungkus coklat waktu itu. Disamakan bentuk
sama, ya udah, pasang lagi ke tukang bubut, dan naik lagi ke batang setir. Dicoba,
hasilnya memuaskan, udah nggak gluduk gluduk setirnya. Cari spare partsnya di
toko spare parts umum, yg jual berbagai merk (karena harus di cek sama dengan
mobil apa), dan proses bongkar pasang dilakuin sama bengkel per / kaki kaki.
19. Wiper tidak berhenti
pada tempatnya, dan kecepatan sudah sama saja, tidak ada fungsi intermitten.
Solusi : ganti dinamo
wiper baru, dan cek link wiper. Pekerjaan agak ribet, disarankan dengan bengkel
saja.
20. Air washer tidak
keluar.
Solusi : cek selang,
bocor tidak? Tertekuk atau tidak? Jika okey, cek dinamo washernya. Waktu itu
gue sih cukup ganti dinamonya, beres deh.
21. Lampu Utama tidak
terang.
Solusi : cek grounding
massa dulu. Kalo semua oke berikut kabel, waktu itu gue nambahin relay lampu. Beli
dan pasang di tukang aksesories. Dan karena lampu FL masih bahan kaca, gue dulu
pake bohlam 80/100 watt. Aman jaya, sinarr terang tapi nggak terlalu silau
juga.
Sementara itu sih yang
bisa gue inget selama pemakaian Ford Laser GL 1989 eks taksi. Selebihnya nggak
terlalu sulit sih, penggantian rutin aja oli (gue sih pake produk dalam negri
aja cukup), filter filter di cek dan diganti secara berkala. Tune up, setel
klep, cek belt belt, cek rem dan setel pengapian.Untuk karburator,
disarankan ke tukang spesialis karbu, jadi kalo ada kerusakan cepat gantinya.
Atau kalo mau enak beli saja repair kit karburatornya.
Saat penggunaan selama 9
tahun, bisa dibilang gue nggak alamin kejadian kayak belok bunyi “tek..tek”,
karena saat 1 bulan ambil dari pool, sama Alm Ayah langsung diganti drive
shaftnya 1 set original, biar aman di jalan. Paling banter ganti karet boot aja
kiri kanan, karena usia.
Dimana gue biasa beli
spare parts? Yang utama sih gue ada langganan di Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta
Pusat, nama tokonya Sinar Safari Motor. Tapi kadang gue hunting juga sih ke
Atrium Senen. Karena ada beberapa parts ready yang dipajang. Di atrium juga gue
dapetin list kaca chrome kiri kanan yang langka. Beberapa rekan juga biasa beli
di Pasar onderdil Cipete Kolong Jakarta selatan.
Kalo kamu kamu ada punya
Ford Laser, dan ingin diskusi soal kendaraan kesayangan? Silahkan join di FB
kita, di Ford Laser Community (FLOCK), atau ke FB Ford Laser Club Indonesia
(FLCI). Disana ada rekan rekan member yang siap membantu menjawab permasalahan
kendaraan ford laser anda semua.
Kami tunggu.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar