Kamis, 25 Juni 2020

LIMO, bekas taksi yang fenomenal 2


Hello otolovers

Oke, kembali lagi disini di blog gue. Nah setelah di ulasan sebelumnya gue udah bahas sedikit Limo eks taksi versi gue. Nah disini juga gue akan infokan kenapa gue tertarik dengan eks taksi Limo, terutama yang Gen 2 (2010-2013).

Nah, sebelumnya udah gue bilang, bahwa stoknya banyak. Betul. Apalagi yang eks Ekspress Ini. Hampir setiap pool, bisa dibilang di dominasi Limo gen 2. Dan Limo gen 2 ini juga yang paling banyak secara unitnya. Anyway Busway, meski ke depannya gue bahas eks taksi ekspress, bukan berarti gue di endors ekspress yak…hehehe…ini murni pendapat gue pribadi….



 
Dan gue tertariknya yang lain adalah, dimensi yang tidak sebsar Limo Gen 3. Yaah…masih mantaplah kalo terpaksa blusukan ke area yang agak sempit.

Kemudian, ada sedikit info bocoran dari beberapa driver taksi (biar afdol, gue Tanya ke Burung Biru dan Ekspress driver), Limo gen 2 termasuk irit mesinnya. Padahal mesin sama dengan gen 3. Namun hampir semua driver yang gue Tanya, kompak bilang irit gen 2. Padahal, dengan waktu dan tempat yang berbeda. Apalagi driver BB, yang sudah mengalami dari unit gen 2 ke gen 3. Sepertinya factor irit ini, bisa juga dipengaruhi dari bentuk dimensi gen 3 yang sedikit lebih besar dari gen 2.

How about spare parts?

Okey…. sebagai mantan user eks taksi jaman Ford Laser dulu yang sering gonta ganti parts, gue pun juga merangkum berbagai informasi juga mengenai parts Limo gen 2 ini.

Kalau kita lihat dari promonya para pedagang yang ada, rata rata kompak bilang spare parts murah dan banyak. Bisa jadi karena mengusung nama besar Toyota. Nah biar lebih afdol, gue pun berkunjung ke tempat toko spare parts khusus Toyota langganan gue sejak 2009, yaitu Mahkota Motor, di Cibubur point Square Blok E no.10 Lantai Dasar, Jakarta timur.

Bejo, sang pemilik toko pun gue wawancara langsung perihal Toyota Limo ini. Dari hasil obrolan, didapat info menurut ybs, untuk spare parts fast moving masih amat banyak tersedia, baik ori maupun kw. Kalopun sedang tidak ada, masih bisa coba dibantu untuk dipesankan ke Astra nya langsung.

Bahkan, ketika gue Tanya mengenai parts Toyota Soluna (karena harga Limo paling murah dekat dengan harga pasar Soluna), dibilang oleh ybs untuk parts slow moving untuk soluna sudah mulai agak sulit didapat. Tapi kalo untuk fast moving masih tersedia, tapi tidak sebanyak Limo. Hal ini menurutnya, karena platform Limo yang sama persis dengan Vios, dan juga ada beberapa yang sama dengan Yaris juga, sehingga stoknya banyak.







 Lokasi Mahkota Motor Cibubur point Jakarta Timur. source : google.
  

Poin disini sebenarnya sudah cukup lega buat gue tentang kesediaan parts. Karena pengalaman rawat Ford Laser jaman dulu agak susah parts. Duit ada, barang tidak ada. Apalagi jaman sekarang, gue baca, Ford laser sudah mulai “dilempar” ke daerah daerah, yang mana kalo beli parts agak sulit, dan banyak yang menanyakan persamaan partsnya dengan mobil lain jika bisa (info dari beberapa grub komunitas ford laser di FB). Tapi sedikit info, kalo kalian adalah Ford Laser ekstaksi user seputaran Jabodetabek, kalo perlu partsnya, bisa cek ke Sinar Safari Motor di Pasar Mobil Kemayoran. Cari aja namanya Rochim, ownernya.

Mobil tahun muda, irit, parts banyak, trus gimana status surat suratnya?

Okey, dibagian surat surat ini, terus terang yang bikin gue agak dilemma. Ternyata, peribahasa “ono rego, ono rupo”, masih sangat terbukti sekali disini.

Nah, saat itu, gue berminat untuk yang unit bahan pool, katakanlah di harga 36 juta. Hasil penelusuran gue di dunia maya, ternyata untuk unit harga segitu, kebanyakan “tanpa STNK”. Yap! Jadi secara otomatis, memang kudu langsung mutasi ke plat hitam.

Gue akui, gue memang belum Tanya langsung ke pool ya…. tapi sebagian besar selain dari pedagang, ada juga para yutuber dadakan yg bahas eks taksi ini, juga bilang sebagian besar stnk tidak ada. Infonya, karena unit ini ditarik dari para driver yang sudah tidak mampu bayar setoran ke kantor.

Kalo yang stnk ready, unit harganya lebih mahal seitar 2-3 jutaan, dari harga yg ditawarkan. Tapi kadang unitnya yg nggak ada. Contoh, gue minta tahun 2010, harga 35 juta. Kalo yang ada stnk, harganya bisa 37 jutaan. Tapi kadang, sebagian besar unit 2010 yg “berstnk”, sudah tidak ada. Adanya di unit 2011 misalnya. Jadi gue kudu rubah nominal transfer/ tarik di rekening gue lagi dong…karena kan harga 2011, lebih mahal 2 jutaan. Yaa bisa dibilang hamper 40 jt deh. Jadi gue dapet unit 2011 yg ada stnk nya. Begitu…lumayan juga ya melar harganya? Hehehe….

Lanjut ke BPKB, semua unit pasti ada BPKB nya. Cuman yg membedakan, ternyata ada yang bpkbnya ready, dan masih sekolah juga. Rata rata infonya, baik dari pool atau dari pedagang, bpkb ready 2-3 mingguan. Kalo ambil dari pedagang besar, ready bpkbnya. Pasti kalian pada taulah siapa yg ambil banyak….hehehe…


 

                                                                     ilustrasi BPKB

STNK udah,BPKB, kemudian adalah SPH. SPH (Surat Pelepsan Hak), ini pasti dapat dari pihak ekspress. Hampir semua kalo kita beli mobil dari PT, wajib ada ini untuk bisa balik nama. Infonya, SPH langsung kita terima saat mobil kita bawa (sebagai pegangan kalo PT sudah menjual ke kita).

Lanjut, ada lagi kalo beli plat kuning, adalah surat REKOM / Rekomendasi. Surat ini yang mengeluarkan dari Dishub. Yang menyatakan bahwa mobil ini benar awalnya sebagai taksi dengan data no rangka, no mesin dari PT apa, dan nopolnya. Untuk Rekom ini,menurut berbagai sumber bervariasi. Karena biasanya diurus kolektif dari si PT. standarnya, pihak penjual juga kasih waktu 2-3 minggu. Tidak menutup kemungkinan juga bisa molor juga waktu pengurusannya.

Nah setelah lengkap, baru deh bisa dilakukan cabut berkas dulu, untuk dari Kuning ke Hitam. Untuk yang tidak ada stnk, infonya kepolisan tetap bisa keluarkan notice nya,untuk dilampirkan saat cabut berkas.
Disini, gue juga kurang tahu biayanya, karena menurut info, berbeda juga. Tapi para pedagang Limo, juga bisa membantu untuk cabut berkasnya. Kalo untuk teknisnya bisa ditanyakan saja ya. Dan infonya untuk jasa ini berkisar Rp.3-3.5 juta untuk cabut berkas.

Nah, setelah berkas lengkap, baru deh dilakukan cabut berkas dulu, untuk proses ke atas nama kita. Beberapa pedangan besar Limo, juga bantu juga untuk proses a/n nama kita sebagai pembeli. Itu untuk eks taksi ekspress loh ya, Kalo BB Group mah udah plat hitam a/n PT.

Kembali lagi ke urusan surat surat, gue dapet info dari temen gue, kalo jaman plat kuningnya nunggak pajak, kita kudu lunasin dulu pajeknya, bisa bisa diurus Visa dari mobil tersebut. Agak luamayn juga kalo matinya bertahun tahun…hehehe..dan setelah gue cek, rata rata eks taksi putih ini, nunggak 2-4 tahun pajeknya…wew…emang sih, pajak plat kuningnya gue dapet itu tahunannya sekitar 300-500 ribuan tergantung tahun. Tapi lumayan juga yak…Hal ini juga yang bikin gue agak mikir urus suratnya…baru cabut loh, belum mutasi masuk balik nama..hahaha…







Jadi, untuk sekilas dana yang diperlukan, baru ambil unit saja, coba gue hitung sekilas, berapa yang harus gue keluarkan dana nya :
  1. Unit Limo 2011 : Rp.40.000.000 / asumsi kasar, karena infonya unit 2010 udah langka
  2. Cabut berkas : Rp. 3.500.000 / asumsi kasar saja
  3. Denda plat kuning : Rp.500.000 x 3 tahun = Rp. 1.500.000 / asumsi kasar
Total : 40.000.000 + 3.500.000 + 1.500.000 =  Rp.45.000.000,- !

Itu baru unit loh ya… gambaran kasar ambil unit di pool….belum bawa ban, bensin, aki, dll… baru cabut berkas, belum hitung bbn… karena bbn baru muncul saat berkas masuk ke samsat. Dan ini hitungan kasar gue…  

-mungkin kalo beli dari pedagang, bisa di nego lagi…mungkin loh yaa….-

Heemm….lumayan juga…Hal ini yang bikin gue mulai agak mikir juga buat ambil… Kalo masalah oprek opreknya, gue sih nggak masalah…dah resiko ambil mobil capek, abaikan beli langsung penak…jangan samain sama waktu nebus si melon dari a2000 yak…hahaha…

Oke, sementara itu dulu… nantikan lagi bahasan versi gue soal Limo ini…. staytune yak..

Salam…